Kerajinan Warga

Melihat dari dekat dan belajar dengan masyarakat membuat anyaman berupa anyaman ketak dan tikar dari daun pandan

Pemandangan Desa

Pemandangan Desa Mas-mas yang hijau denga background Gunung Rinjani

Mbung Dao

Menikmati keindahan Mbung Dao menggunakan rakit

Pendidikan

Program Dan Perangkat Pembelajaran

Sunday, July 29, 2012

DEMOKRASI, TERCEMAR

Proses pemilihan BPD di beberapa tempat terindikasi tidak memenuhi aturan sehingga hal tersebut telah banyak menimbulkan masalah dibeberapa desa diantaranya adalah setiling, seperti diungkap kades setiling Pak Farhan saat dikonfirmasi oleh Kampung Media kaula disela-sela diskusi penyusunan peraturan bersama kepala desa, mengatakan bahwa ada salah seorang BPD yang diusulkan oleh masyarakat kami belum berumur 25 tahun sementara aturan mengatakan bahwa seorang BPD harus berumur minimal 25 tahun, dan itu jelas dalam perda.
sementara di tempat lain seperti di beberapa dusun didesa Mas-mas banyak BPD terpilih yang tidak melalui proses pemilihan, seperti diungkap oleh salah seorang pengurus remaja masjid punikasih, M. Jaelani mengatakan, "kita tidak tau ada orang pilih BPD tiba-tiba kita dengar di desa bahwa semua BPD sudah diresapel dan nama penggantinya sudah diserahkan ke Desa, kita tau itu justru dari masyarakat dusun lain, makanya kita harus gugat. dengan nada yang sama BPD dusun senyiur mengatakan saya sedang duduk duduk dirumah dengan teman yang kemudian diajukan jadi BPD, waktu itu teman itu menunjukan Hp nya yang berisi bahwa dia disuruh jadi pengganti BPD, jadi jelaskan tidak lewat proses pemilihan? hanya main tunjuk saja.

HIKMAH BERJABAT TANGAN

berjabatan tangan yang sering menjadi tanda ucapan selamat dan tanda saling memaafkan, akhir-ahir ini nyaris di tinggalkan oleh masyarakat sebagai dampak negatif dari tehnologi, karena kemudahan tehnologi membuat orang enggan untuk saling kunjungi untuk berjabatan tangan dengan pemahaman bahwa kalau sekedar untuk mengucafkan selamat cukup lewat SMS saja. hal ini kemudian yang dibantah oleh motivator kampung media kaula dalam diskusinya dengan kemus loteng tadi malam disekretariat bersama, motivator Kampung Media Kaula yang identik dengan kopiah putih ini menjabarkan, " hikamah kita berjabatan tangan kan tidak sekedar untuk mengucafkan selamat atau tanda saliing memaafkan, tafi ada banyak hikmah yang tersembunyi di balik semua itu, salah satu contoh, ditelapak tangan sesorang ada angka 1 dan 8 dalam bahasa arab, sehingga kalau ada orang berjabat tangan maka angka satu yang ditangan seseorang tersebut akan ketemu dengan angka delapan yang ada ditangan lawannya, begitu juga sebaliknya berarti dengan pertemuan kedua angka tersebut akan menjadi angka 99, sementara Asma-asma Allah berjumlah 99 yang dijelaskan dalam hadits rasul yang artinya bahwa siapa-siapa yang memelihara nama Allah yang sembilan puluh sembilan akan masuk sorga, ini salah satu gambaran bahwa berjabat tangan mempunyai hikmah yang banyak sekali, demikian pemuda beranak tiga ini mengahiri penjabarannya.

AIR TENANG MENGHANYUTKAN

Jikalau selama ini kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan "air tenang menghanyutkan" maka itu adalah Pepatah yang pasti semua orang sudah tau artinya, tafi kalau yang dimaksud disini adalah ketenangan air mbung dao yang viewnya cukup indah, yang bisa menenangkan hati yang gundah, yang sering menjadi sandaran kaum lemah yang ada disekitarnya dengan menangkap udang yang jadi kandungan khas mbung dao dan yang juga sering menjadi icon desa wisata mas-mas. Kini ketenangan itu terusik dengan munculnya sengketa soal pemanfaatan air oleh masyarakat mas-mas sendiri dengan pemanfaat air dari desa sebelahnya yaitu Presak Tampak Siring dan Bujak.
Sengketa ini muncul dari kesadaran masyarakat mas-mas akan arti penting keberadaa mbung dao ini, mulai dari sebagai sumber mata pencaharian, kebutuhan sehari- hari untuk minum, untuk keberlangsungan agribisnis budidaya ikan dengan sistim jala apung, kebutuhan wisata dll, sementara masyarakat sebelahnya juga sangat ketergantungan dengan air mbung dao terutama untuk irigasi lahan seluas 300 an hektar, akibat kebutuhan dari masing-masing desa yang sama-sama penting, yang satu berusaha mempertahankan air mbung dao yang satu justru kepingin mengeruk air mbung dao membuat permasalahan demi permasalah muncul.
dan karena masalah yang ditimbulkan tidak juga kunjung tuntas telah mendorong beberapa pihak untuk menginisasi terbentuknya peraturan antar desa, yang hingga saat ini, minggu tanggal 29 Juli 2012 di salah satu ruangan dikantor camat batukliang, sudah memasuki kali yang keempat untuk mendiskusikan soal latar belakang, konten dan draft aturan yang akan dibuat.
hadir dalam diskusi tersebut kades tampak siring, kades presak bersama ketua BPD kedua desa tersebut, toga toma dari delapan desa yang punya ketersinggungan dengan Aturan yang dibuat yaitu soal tata kelola air. .


Saturday, July 28, 2012

TULISAN, MERUBAH DUNIA



“Saat yang tepat untuk menulis adalah disaat seseorang merasa tertekan”, demikian dikatakan pak faeruz zabadi alias abu macel saat menjadi nara sumber pada diskusi tentang “bagaimana memulai menulis dengan tulisan”, yang di inisiasi oleh Kampung Media kaula yang bertempat di sekretariat bersama pada jumat malam 27 Januari 2012.
Sebelum diskusi dimulai, motivator Kampung Media Kaula memberikan kata-kata pengantar berupa pengenalan gedung Aula yang diberi nama Sekretariat Bersama, ini adalah milik kita bersama karenanya dinamakan Sekretariat bersama, tapi yang Eksist berdinamika di sini diantaranya adalah komunitas-komunitas yang perwakilannya hadir dalam diskusi ini  yaitu perwakilan dari Kemus Loteng, Kampung Media Kaula, UP-FMA Mas-mas,Jasiasmu, VBT, dam IGHY.demikian sang motivator memberikan penjelasan.
Setelah selesai kata-kata pengantar oleh sang motivator, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi, baru kemudian disiapkan waktu untuk tanya jawab yang dipandu oleh sami’un basri selaku moderator. Kesempatan pertama untuk bertanya diberikan kepada Jaelan yang menanyakan bagaiman menjadi seorang penulis yang baik, yang oleh Abu macel dijawab dengan senyuman khasnya mengatakan, “dalam menulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :Tuliskan kejadian yang dialami lalu bandingkan dengan tulisan orang lain dan yang paling penting jangan ragu untuk salah

Diskusi yang diinisiasi oleh Kampung Media Kaula tersebut bertemakan “Bagaimana memulai membiasakan diri berdakwah dengan tulisan”,

Tuesday, July 17, 2012

BERHARAF KIRIMAN HARTA JUSTRU YANG DATANG KERANDA


Fatimah adalah salah seorang TKW asal Jawa, yang menemukan jodohnya dimalasyia dengan seorang pemuda berasal dari lombok tengah, tepatnya dengan seorang pemuda dari dusun selusuh desa mas-mas kecamatan batukliang utara kabupaten lombok tengah yang bernama alex.
Setelah beberapa bulan menikah dinegeri jiran, fatimah diajak pulang oleh suaminya kelombok, mereka melangsungkan membina rumah tangga di lombok dan setelah lebih kurang satu tahun tinggal bersama suami di sebuah rumah bekas perumahan guru yang sudah tidak dipakai lagi fatimah bersama suaminya di karunia seorang putri.
Karena anggota keluarga sudah bertambah sementara rumah belum punya, kedua insan ini bermusyawarah kemana mereka akan mencari nafkah sekaligus riki yang lebih banyak untuk bikin rumah biar mereka punya rumah sendiri. ahirnya mereka sepakat, sang suami berangkat ke kalimantan setelah beberapa bulan dikalimantan sang istri (Fatimah) berangkat ke malasia, dan baru saja lebih kurang tiga bulan dimalasia, keluarga dikejutkan dengan informasi kematiannya.
pada hari sabtu 14 juli 2012 keluarga ini ini( ibunya alex mertua fatimah) sudah di kerumuni warga untuk menunggu kiriman mayat fatimah dari malasyia, tepat jam 9 malam kiriman peti mayat dari malayisa pun datang tak ayal lagi tangis dari puluhan warga terus menggema, ada yang teringat saat fatimah berangkat yang tekadnya semata-mata untuk membuat rumah untuk dirinya dan ibu mertuanya yang sudah ditinggal mati oleh suaminya sementara mereka selama ini tinggal di bekas perumahan guru yang tidak dipakai lagi, sebagian masyarakat terenyuh karena melihat putri patimah yang ditinggal, yang hanya diam terpaku tidak mengerti apa yang terjadi.
jenazah fatimah pun dimakam keesokan harinya, sebelum sang suami datang dari kalimantan.

Twitter Facebook Digg Stumbleupon Favorites